1. Profil Wirausaha
Berbagai ahli mengemukakan profil
wirausaha dengan pengelompokkan yang berbeda beda. Ada yang pengelompokkan
berdasarkan pemiliknya, pengelempokkan berdasarkan perkembangannya dan
pengelompokkan berdasarkan kegiatan usahanya.
Roopke (1995:5)
mengelompokkan kewirausahaan berdasarkan peranannya sebagai berikut:
· Kewirausahaan rutin (wirt), yaitu
wirausaha yang dalam melakukan kegiatan sehari-harinya cenderung menekankan
pada pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi tradisional, bukan
penyusunan dan pengalokasian sumber-sumber. Wirausaha ini berusaha menghasilkan
barang, pasar, dan teknologi, misalnya seorang pegawai atau manejer. Wirausaha
rutin dibayar dalam bentuk gaji.
· Kewirausahaan arbitrase, yaitu
wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan penemuan (pengetahuan)
dan pemamfaatan (pembukaan). Misalnya, jika tidak terjadi ekuilibrium dalam
penawaran dan permintaan pasar, maka ia akan membeli dengan murah dan menjualnya
dengan mahal. Kegiatan kewirausahaan arbitrase tidak perlu melibatkan pembuatan
barang dan tidak perlu menyerap dana pribadi wirausaha. Kegiatan melibatkan
spekulasi dalam memamfaatkan perbedaan harga jual dan harga beli.
· Wirausaha inovatif, yaitu wirausaha
dinamis yang menghasilkan ide-ide dan kreasi-kreasi baru yang berbeda.
Merupakan promotor, tidak saja dalam mempernalkan teknik dan produk baru,
tetapi juga dalam pasar dan sumber pengadaan, peningkatan teknik manejemen, dan
metode distribusi baru, ia mengadakan proses dinamis pada produk, proses,
hasil, sember pengadaan, dan organisasi yang baru.
Sedangkan Zimmerer (1996) mengelompokkan profil kewirausahaan
sebagai berikut:
· Part-time Entrepreneur, yaitu
wirausaha yang melakukan usahanya hanya sebagian waktu saja sebagai hobi.
Kegiatan bisnis biasanya hanya bersifat sampingan.
· Home-Based New Ventures, yaitu usaha
yang dirintis dari rumah/tempat tinggalnya.
· Family-Owned business, yaitu usaha
yang dilakukan/dimiliki oleh beberapa anggota keluarga secara turun temurun.
· Copreneurs,
yaitu usaha yang dilakukan oleh dua orang wirausaha yang bekerja sama sebagai
pemilik dan menjalankanusaha bersama-sama.
2. Fungsi Makro dan Mikro Wirausaha
Wirausaha mempunyai dua
fungsi, kedua fungsi tersebut adalah fungsi makro dan fungsi mikro.
a. Fungsi Makro
Secara makro wirausaha
berperan sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu
perekonomian suatu bangsa.
Di amerika serikat, eropa barat, dan negara-negara diasia, kewirausahaan
menjadi kekuat-an ekonomi negara tertentu, sehingga negara-negara itu menjadi
kekuatan ekonomi dunia yang kaya dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan inovasi. Hasil-hasil dari penemuan ilmiah, penelitian, dan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi rekayasa telah menghasilkan
kreasi-kreasi baru dalam produk barang dan jasa-jasa yang berskala global, yang
merupakan hasil dari proses dinamis wirausaha yang dinamis. Bahkan para
wirausahalah yang berhasil menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan
ekonomi. Peranan wirausaha melalui usaha kecilnya tidak diragukan lagi, karena
;
Usaha kecil dapat
memperkokoh pereko-nomian nasional melalui berbagai keterkaitan usaha, seperti
fungsi pemasok, fungsi produksi, fungsi penyalur, dan pemasar bagi hasil
produk-produk industri besar.
Usaha kecil dapat
meningkatkan efisiensi ekonomi khususnya dalam menyerap sumber daya yang ada,
dapat menyerap tenaga kerja lokal, sumber daya lokal, dan meningkatkan sumber
daya manusia menjadi wirausaha-wirausaha yang tangguh.
Usaha kecil dipandang
sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat pemerataan berusaha,
dan pemerataan pendapatan, karena jumlahnya tersebar baik di perkotaan maupun
di pedesaan.
b. Fungsi Mikro
Secara mikro peran wirausaha
adalah penanggung risiko dan ketidakpastian, mengombinasikan sumber-sumber ke
dalam cara yang baru dan berbedauntuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha
baru. Dalam melakukan fungsi mikronya menurut marzuki usman (1977) secara umum
wirausaha memiliki dua peran, yaitu sebagai penemu (innovator) dan sebagai
perencana (planner).
3. Model proses
kewirausahaan
Kewirausahaan diawali dengan
adanya inovasi, didukung oleh kejadian pemicu, diimplementasikan, dan akhirnya
tumbuh dan berkembang.
Seorang yang berhasil dalam berwirausaha
adalah orang yang dapat menggabungkan nilai-nilai, sifat-sifat utama (pola
sikap) dan perilaku dengan bekal pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan
praktis (knowledge and practice). Jadi, pedoman-pedoman,pengharapan-pengharapan
dan nilai-nilai, baik yang berasal dari pribadi maupun kelompok berpengaruh
dalam membentuk perilaku kewirausahaan.